AMSTERDAM - Sejumlah media Barat pada Selasa (18/6) melaporkan bahwa Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte, akan menggantikan Jens Stoltenberg sebagai ketua NATO. Laporan media itu mencuat setelah setelah Hongaria dan Slovakia mendukungnya.

Saat berbicara pada konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, di Washington DC, Stoltenberg tidak membenarkan atau membantah laporan media tersebut.

"Saya pikir Mark (Rutte) adalah kandidat yang sangat kuat. Dia memiliki banyak pengalaman sebagai perdana menteri. Dia adalah teman dekat dan kolega, dan oleh karena itu saya sangat yakin bahwa aliansi akan segera memutuskan pengganti saya," kata Stoltenberg.

Sekjen NATO berikutnya akan menghadapi tugas berat seperti mempertahankan dukungan sekutu terhadap perjuangan Ukraina melawan invasi Russia, sekaligus menjaga eskalasi apapun yang dapat menarik aliansi militer tersebut langsung ke dalam perang dengan Moskwa.

Masa jabatan Stoltenberg sendiri akan berakhir pada 1 Oktober, 10 tahun setelah menjabat pada tahun 2014. Selama masa jabatannya, Stoltenberg mengawasi peralihan NATO dari aliansi yang terutama terlibat dalam misi manajemen krisis di negara-negara yang jauh seperti Afghanistan, kembali ke akar pertahanannya melawan Russia. Selain itu empat negara yaitu Montenegro, Makedonia Utara, Finlandia, dan Swedia, telah bergabung dengan NATO sejak Stoltenberg menjabat. SB/ST/AFP/I-1

Baca Juga: